Jajanan khas Solo satu ini namanya moto maling. Warnanya merah dan rasanya pedas. Dalam bahasa Jawa, moto maling berarti mata pencuri. Namun moto maling yang ini adalah camilan tradisional terbuat dari kulit melinjo.
Camilan tersebut dapat ditemui salah satunya di lapak jajanan tradisional di sekitar gerbang utama bangunan Pasar Gede Solo sisi timur. Moto maling dijual dengan harga sekitar Rp10.000 per bungkus. Terdapat dua jenis rasa ditawarkan, yaitu original dan pedas manis.
Susana, salah satu pedagang jajanan di Pasar Gede Solo, mengaku memproduksi sendiri beberapa jenis jajanannya, salah satunya moto maling. Dia menerangkan moto maling dibuat dengan bahan baku kulit melinjo, sedangkan biji melinjo dibikin emping. “ rasanya tidak pahit, tidak seperti emping,” kata dia saat ditemui di Pasar Gede Solo.
Moto maling memiliki tekstur renyah. Tekstur tersebut didapatkan dari cara penggorengan dengan api kecil dalam waktu cukup lama. “Kulit melinjo itu kan bahan basah. Kalau digoreng dengan api besar, akan gosong sebelum kering. Jadi harus dengan api kecil dan dilakukan cukup lama,” kata dia.
Setelah digoreng, kulit melinjo kemudian ditiriskan selama sehari. Hal itu untuk memastikan semua minyak di dalamnya hilang. Setelah kering, kulit melinjo yang sudah digoreng garing baru dimasak lagi dengan bumbu untuk mendapatkan rasa yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar