Generasi ketiga dari BMW X3 resmi meluncur awal April 2018. Merek otomotif asal Jerman itu mengaku, sambutan dari masyarakat Indonesia terhadap sport activity vehicle (SAV) itu cukup bagus. Secara jumlah penjualan dari keluarga seri X BMW, X3 menduduki peringkat kedua, setelah X1. Oleh sebab itu, harapan BMW pada model tersebut cukup besar, apalagi kini sudah dirakit alias completely knock-down (CKD) di Sunter, Jakarta Utara. Belum lama ini, KOMPAS.com diberikan kesempatan oleh BMW Indonesia untuk menjajal bagaimana performa dan keunggulan dari X3 generasi terbaru itu.
Tempat pengujiannya pun cukup menarik, yaitu di pasir berbisik atau lautan pasir Gunung, Bromo di Jawa Timur. Inti dari test drive kali ini, yaitu menguji kecanggihan sistem BMW xDrive di medan jalan yang cukup berat itu.
Setelah tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, rombongan media langsung berangkat melewati Probolinggo. Sebelum tiba di Gunung Bromo, berbagai kontur jalan berhasil dilewati dengan tanpa kendala. Sensasi berkendara di jalan Tol (Surabaya-Pasuruan) juga terasa menyenangkan. Suasana kabin yang begitu nyaman, ditambah kekedapan maksimal memberikan pengalaman tersendiri berada di balik kemudi X3 generasi ketiga ini.
Sensasi berkendara di jalan Tol (Surabaya-Pasuruan) juga terasa menyenangkan. Suasana kabin yang begitu nyaman, ditambah kekedapan maksimal memberikan pengalaman tersendiri berada di balik kemudi X3 generasi ketiga ini. Posisi duduk di jok pengemudi bisa diatur secara elektronik sesuai dengan tingkat kenyamanan masing-masing. Begitu juga dengan setir yang bisa dinaik, dan turunkan sehingga sopir mendapatkan sensasi berkendara maksimal. Apalagi, X3 ini sudah tersedia fitur Dynamic Cruise Control, sehingga sesekali apabila kondisi jalan memungkinkan bisa diaktifkan. Cara mengoperasikannya pun cukup mudah, sopir cukup mengatur tombol yang ada di setir kemudi.
Kecepatan yang diinginkan bisa di naik turunkan melalui tombol plus dan minus. Fitur ini pun akan bekerja apabila kecepatan minumum 40 kpj. Memasuki kawasan Gunung Bromo, jalan mulai menanjak. Rasa percaya diri sudah muncul ketika melintas di jalan bebas hambatan, kenapa karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin 2.0-liter TwinPower Turbo, empat silinder begitu melimpah. Terbukti ketika jalan menanjak, sama sekali tidak ada hambatan. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin tersebut jika melihat data di atas kertas, yaitu 184 tk dan memiliki torsi 290 Nm, sudah lebih dari cukup.
Pengujian sesungguhnya dimulai di lautan pasir Gunung Bromo. Secara tamilan, X3 ini memang maskulin, tetapi berkat fitur cerdas xDrive memastikan bahwa model ini mampu melibas jalan dalam berbagai kondisi.
Banyak ubahan yang dilakukan BMW pada generasi ketiga X3 ini, penggunaan teknologi EfficientLighweight pada konstruksi mesin, sasis dan suspensi. Fungsi utama memungkinkan distribusi bobot 50:50 yang sempurna dan terjadi penurunan bobot hingga 55 kg. Fitur xDrive ini diuji dengan melewati berbagai rintangan, seperti lintasan X-track yang memberikan kesempatan untuk melakukan slalom di atas pasir dengan lintasan yang cukup ekstrem.
Rintangan selanjutnya, X-Perience dengan disediakan berbagai rintangan untuk memperlihatkan bagaimana fitur xDrive bekerja dengan maksimal apabila melewati kondisi jalan yang sangat buruk, seperti kedua ban tidak mendapatkan traksi, tetap bisa berjalan dengan normal karena fitur tersebut bekerja dengan baik. Berkat teknologi permanan all-wheel drive ini, mobil akan diberikan traksi terbaik pada semua permukaan jalan. Hal tersebut bisa terjadi karena distribusi torsi pintar, di mana pada akhirnya menghasilkan peningkatan dinamika berkendara dan keamanan.
Sistem cerdas BMW ini menyatu dengan fitur Variable Sport Steering dan Performance Control yang secara otomatis akan memberikan streering feedback terbaik, mendistribusikan tenaga mesin dan fungsi pengereman pada keempat roda dalam kecepatan tinggi untuk memungkinkan menuver.
Hebatnya lagi, beberapa fitur lain ikut terintegrasi dengan xDrive, misal Dynamic Traction Control, sistem asistensi Dynamic Stability Control, hingga Hill Descent Control, sehingga dapat menjadi sistem keselamatan pasif, membantu pengemudi di kontur jalan menanjak atau bermanuver dalam kecepatan tinggi. Ketika melewati medan jalan yang sulit, misal roda depan sebelah kanan dan belakang kiri tidak mendapatkan traksi atau slip. Fitur xDrive itu akan bekerja dengan sendiri, tanpa pengemudi harus menekan tombol apapun.
Pengemudi hanya cukup menginjak pedal gas dan menyesuaikan dengan kondisi jalan seberapa kencang mobil itu harus melaju dengan aman. Berjalan di atas pasir pun tidak menggunakan ban khusus alias bawaan standar dengan pelek berukuran 19 inci. Semua rintangan berhasil dilewati dengan baik, pada intinya xDrive ini merupakan fitur yang sangat pintar, dan mampu menjadikan X3 ini jagoan di lintasan aspal ataupun off-road sekalipun.
Poin positif untuk BMW X3 generasi ketiga ini sangat banyak apabila harus diuraikan. Namun, fitur yang paling berkesan, yaitu xDrive karena benar-benar pengemudi akan dimudahkan sekali ketika melewati jalan yang menantang seperti tanjakan, hingga jalan licin. Sopir cukup menyesuaikan kecepatan dan pengereman sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui, karena fitu tersebut bekerja dengan sendiri tanpa harus menekan atau memindahkan tombol apapun.
Meski begitu, poin negatif buat mobil seharga Rp 1.009.000.000 off-the road tetap ada. Sejauh KOMPAS.com mengendarai dari Surabaya hingga ke Gunung Bromo, Jawa Timur, satu yang paling disayangkan, yaitu tidak tersedia paddle shift. Dengan harga segitu, fitur yang ditawarkan pada mobil sekelas Honda Jazz harusnya wajib tersedia. Tetapi, secara keseluruhan X3 ini cukup pantas untuk dipertimbangkan oleh masyarakat Indonesia.
sumber : otomotif.kompas.com